Senin, 27 Desember 2010


SISTEM REM

Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan
dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.


http://otomotif.web.id/image/3.33.jpg
sistcm rem hidrolik,

 

dasar kerja pengereman
Rem bekerja dengan dasar
pemanfaatan gaya gesek
http://otomotif.web.id/image/3.34.jpg

Tanaga gerak putaran
roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.

 


Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan
sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum)
yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan

http://otomotif.web.id/image/3.35.jpg 
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga
gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

 

 

Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik
 
Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
 digunakan pada truk dan kendaraan berat.

 

 

Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini
ditunjukkan pada
 
http://otomotif.web.id/image/3.36.jpg

 Ini merupakan penggambaran secara
sederhana dari yang ditunjukkan pada
 gambar 3.33 di muka.


Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).

 

 

http://otomotif.web.id/image/3.37.jpgCara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada
waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
untuk membuka katup

 


http://otomotif.web.id/image/3.38.jpgBila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup
outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan
mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder,
hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa
untuk masuk kembali ke master silinder

 


Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).

 


Boster rem
ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada

juga yang dipasang terpisah. 
http://otomotif.web.id/image/3.39.jpg

memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.

Cara kerja boster rem


Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka
 
sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar
 
Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston
 
mengaklbatkan torak terdorong ke dapan
 
(lihat

http://otomotif.web.id/image/3.40.jpg


Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan  
 
dengan torak pada master silinder. 
 
Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber
 
hubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum
 
yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak
 
piston ke posisi semula. 

 

Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini
bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder
roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih
kecil daripada daya pengereman roda depan.

 


http://otomotif.web.id/image/3.41.jpgmodel katup pengimbang
 
penempatan alat ini dalam sistem rem pada
 gambar 3.33 di atas).

Rem model tromol 
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan 
 
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
 
yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol
ini ditunjukkan

 

http://otomotif.web.id/image/3.42.jpg

yaitu backing plate, silinder roda, sepatu
rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.

1) Backing plate  
Backing plate

http://otomotif.web.id/image/3.43.jpg

dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate:.

 

 

Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk
dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem
(tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua
arah


b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu
arah

Sepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk
kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat

http://otomotif.web.id/image/3.45.jpg

 

4) Tromol rem.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat
 
dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.

http://otomotif.web.id/image/3.46.jpg

memperlihatkan salah satu tipe tromol
rem yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini
 
bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.

 

 


Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak,
 
sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan)
 
dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
 
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut
 
leading shoe.

 

Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai 
trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan
 
mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling
 
shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur
 
keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
e. Rem model cakram
 
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada

http://otomotif.web.id/image/3.47.jpg

dan contoh konstruksinya diperlihakan pada

http://otomotif.web.id/image/3.48.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar