Senin, 27 Desember 2010


SISTEM REM

Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan
dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.


http://otomotif.web.id/image/3.33.jpg
sistcm rem hidrolik,

 

dasar kerja pengereman
Rem bekerja dengan dasar
pemanfaatan gaya gesek
http://otomotif.web.id/image/3.34.jpg

Tanaga gerak putaran
roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.

 


Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan
sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum)
yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan

http://otomotif.web.id/image/3.35.jpg 
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga
gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

 

 

Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik
 
Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
 digunakan pada truk dan kendaraan berat.

 

 

Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini
ditunjukkan pada
 
http://otomotif.web.id/image/3.36.jpg

 Ini merupakan penggambaran secara
sederhana dari yang ditunjukkan pada
 gambar 3.33 di muka.


Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).

 

 

http://otomotif.web.id/image/3.37.jpgCara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada
waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
untuk membuka katup

 


http://otomotif.web.id/image/3.38.jpgBila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup
outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan
mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder,
hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa
untuk masuk kembali ke master silinder

 


Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).

 


Boster rem
ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada

juga yang dipasang terpisah. 
http://otomotif.web.id/image/3.39.jpg

memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.

Cara kerja boster rem


Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka
 
sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar
 
Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston
 
mengaklbatkan torak terdorong ke dapan
 
(lihat

http://otomotif.web.id/image/3.40.jpg


Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan  
 
dengan torak pada master silinder. 
 
Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber
 
hubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum
 
yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak
 
piston ke posisi semula. 

 

Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini
bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder
roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih
kecil daripada daya pengereman roda depan.

 


http://otomotif.web.id/image/3.41.jpgmodel katup pengimbang
 
penempatan alat ini dalam sistem rem pada
 gambar 3.33 di atas).

Rem model tromol 
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan 
 
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
 
yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol
ini ditunjukkan

 

http://otomotif.web.id/image/3.42.jpg

yaitu backing plate, silinder roda, sepatu
rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.

1) Backing plate  
Backing plate

http://otomotif.web.id/image/3.43.jpg

dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate:.

 

 

Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk
dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem
(tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua
arah


b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu
arah

Sepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk
kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat

http://otomotif.web.id/image/3.45.jpg

 

4) Tromol rem.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat
 
dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.

http://otomotif.web.id/image/3.46.jpg

memperlihatkan salah satu tipe tromol
rem yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini
 
bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.

 

 


Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak,
 
sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan)
 
dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
 
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut
 
leading shoe.

 

Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai 
trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan
 
mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling
 
shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur
 
keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
e. Rem model cakram
 
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada

http://otomotif.web.id/image/3.47.jpg

dan contoh konstruksinya diperlihakan pada

http://otomotif.web.id/image/3.48.jpg

Sabtu, 06 November 2010

otomotife

Proses Kerja Mesin

 

Seperti kita ketahui bahwa mesin mobil (bensin/diesel)merupakan Reciprocating Engine yaitu mesin yang cara kerjanya berdasarkan pada turun–naiknya piston untuk menghasilkan tenaga. Pengubahan bahan bakar menjadi tenaga dilakukan melalui proses pembakaran, oleh karena itu mesin ini disebut dengan motor bakar.

Dalam sejarah pengembangannya kita mengenal 2 macam motor bakar, yaitu :

1) Motor atau mesin bakar luar (External Combustion Chamber) yaitu mesin atau motor yang proses pembakaranya terjadi diluar mesinnya, contohnya :

a) Mesin Uap

b) Turbin Uap

2) Motor atau mesin bahan bakar dalam (Internal Combustion Camber), yaitu mesin atau motor yang proses pembakaranya terjadi didalam mesinnya sendiri, contohnya :

a) Mesin Diesel

b) Mesin Bensin

Ada 3 kondisi (syarat) yang harus dipenuhi oleh suatu mesin agar dapat hidup atau berputar, yaitu:

1) Adanya campuran bahan bakar dan udara yang sesuai.

2) Adanya tekanan kompresi yang cukup (memadai).

3) Adanya pengapian yang tepat.

Dalam proses perubahan dari bahan bakar menjadi tenaga, terdapat 2 cara proses kerja mesin yaitu : proses 4 langkah dan proses 2 langkah..

1. Motor 4 langkah (4 Stroke Engine)

Dalam proses kerjanya untuk menghasilkan 1(satu) usaha/tenaga memerlukan 4 kali langkah piston yaitu : langkah hisap (intake stroke), langkah kompresi compression stroke), langkah usaha (expansion stroke), dan langkah buang (exhaust stroke).

2. Motor 2 Langkah (2 Stroke Engine)

Dalam proses kerjanya untuk menghasilkan 1 (satu) usaha/tenaga memerlukan 2 kali langkah piston.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/picture1.gif

4 Langkah Engine

Siklus Kerja Mesin 4 Langkah (lihat animasi diatas)

1) Langkah hisap (1)

Pada langkah ini intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup. Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) → TMB (Titik Mati Bawah) sehingga campuran bahan baker dan udara masuk kedalam ruang bakar. Sesaat sebelum piston mencapai TMB, intake valve mulai tertutup.

2) Langkah kompresi (2)

Pada langkah ini kedua valve dalam keadaan tertutup. Piston bergerak dari TMB → TMA sehingga gas yang sebelumnya telah dihisap, terkompresi sehingga tekanan dan temperaturnya naik.

3) Langkah Usaha (3)

Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, busi (spark plug) mengeluarkan loncatan bunga api listrik sehingga gas yang telah terkompresikan akan terbakar dan meledak sehingga piston akan terdesak menuju TMB. Inilah saat dimana hasil pembakaran akan diubah menjadi tenaga putar pada crankshaft melalui connecting rod. Sesaat sebelum piston mencapai TMB, exhaust valve mulai terbuka.

4) Langkah buang (4)

Pada langkah ini intake valve tertutup dan exhaust valve terbuka. Piston bergerak dari TMB → TMA. Gas hasil pembakaran terdorong keluar melalui exhaust manifold. Sesaat piston mencapai TMA, exhaust valve mulai tertutup dan intake valve mulai terbuka. Pada saat inilah yang disebut dengan over lapping dimana kedua valve akan terbuka secara bersamaan.

 

Spesifikasi Mesin (Berdasarkan Susunan Silinder)

In-line (Straight Type)

Silinder-silinder disusun dalam satu baris, tipe ini banyak digunakan karena konstruksinya sederhana.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/engine-inline-4.gif

V Type

Blok silinder berbentuk V (V-Shape). Ciri mesin ini adalah tinggi dan panjang mesin lebih sedikit dibanding jenis mesin lainnya.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/engine-v-6.gif

 

 

 

 

 

Horizontally Opposed Type

Silinder-silinder disusun horizontal dan berlawanan satu sama lainnya.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/engine-flat-4.gif

Mekanisme Katup

Mesin 4 langkah mempunyai satu atau dua katup masuk dan katup buang pada setiap ruang bakarnya. Campuran udara-bagan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang. Mekanisme yang membuka dan menutup katup-katup ini disebut dengan mekanisme katup. Berikut ini tipe mekanisme katup yang banyak dibuat oleh pabrik

Over Head Valve (OHV)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ohv.jpg

Mekanisme katup ini sederhana dan tahan lama, penenpatan chamshaft-nya pada cylinder block dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Over Head Camshaft (OHC)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ohc.jpg

Camshaft ditempatkan diatas kepala cilinder dan cam, yang langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak. Jenis mesin ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV, namun tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak menjadi berkurang. Kemampuannya pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih tetap pada kecepatan tinggi

Double Over Head Camshaft (DOHC)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/dohc.jpg

Dua camshaft ditempatkan pada kepada silinder, satu untuk menggerakkan katup masuk dan yang lainnya untuk menggerakkan katup buang. Camshaft membuka dan menutup katup-katup secara langsung tanpa menggunakan rocker arm, sehingga berat komponen menjadi berkurang, proses membuka dan menutup katup menjadi lebih presisi pada putaran tinggi.

Cylinder Bore dan Piston Stroke

Mesin dapat digolongkan menjadi 3 golongan melalui perbandingan langkah piston dengan diameter lubang cylinder.

1. Long stroke engine : yaitu yang langkah pistonnya lebih panjang dari pada diameter silinder.

2. Square Engine : yaitu mesin yang langkah pistonnya sama dengan diamter silinder.

3. Short Stroke : yaitu mesin yang langkah pistonnya lebih pendek dari diameter silinder

Pada kecepatan mesin yang sama (rpm sama) kecepatan piston pada square engine atauover-square engine lebih rendah

dari pada long stroke engine. Artinya, cylinder, piston dan O-Ring tingkat keausannya dapat berkurang dengan

menggunakan square engine atau over-square engine, karena itulah jenis mesin ini banyak dipakai pada mobil penumpang.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/bore.jpg

Piston Displacement

Volume langkah (piston displacement) atau disingkat displacement adalah jumlah volume dari TMA ke TMB (untuk mesin yang cylindernya lebih dari satu disebut dengan total displaecment). Umumnya semankin besar displament-mua maka semakin besar pula tenaga mesinya, karena campuran udara dan bahan bakarnya lebih banyak.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/piston%20displcement.jpg

CATATAN :

Total piston displacement dari sebuah mesin dapat dihitung sebagai berikut :

Ï€

V = -------- D2 x L x N

4

= 0.7854 x D2 x L x N

Π = perbandingan keliling lingkaran terhadap garis tengah lingkaran tersebut (=3.14159)

V = piston displament

D = diameter cylinder

L = Langkah pispon

N = Jumlah Cylinder

Perbandingan Kompresi

Perbandingan kompresi adalah seberapa banyak campuran udara bahan bakar yang dihisap dikompresikan dalam silinder selama langkah kompresi. Dengan kata lain perbandingan silinder dengan piston pada posisi TMB (V2) dengan volume ruang bakar dengan piston diposisi TMA (V1). Perhitungannya adalah sebagai berikut ;

http://www.mobil-ku.com/images/stories/perbandingan%20kompresi.jpg

V1 = Volume langkah

V2 = Volume langkah piston

Contoh :

V1 + V2 = 32 cc + 315 cc

---------- = ------------------ = 10.8

V1 V1

Jadi perbandingan kompresinya adalah = 10.8 : 1

Selanjutnya perbandingan kompresi yang lebih tinggi menghasilkan tekanan gas pembakaran yang lebih besar pula, dan menghasilkan output yang besar. Pada umumnya perbandingan kompresi ialah antara : 6 - 12 : 1 untuk mesin bensin, dan antara 15 - 22 : 1 untuk mesin diesel.





KONSTRUKSI MESIN BENSIN

Mesin bensin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagal macam alat bantu lainnya. Sedang mesin itu sendiri terdiri dari, blok cylinder, kepala cylinder, piston, poros engkol, dan mekanisme katup. Alat bantu lainnya pada mesin dirancang untuk menopang kerja mesin. Diantaranya, pelumasan, pendinginan, pemasukan danpembuangan (intake and exhaust), bahan bakar dan sistem kelistrikan.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/komponen4.jpg

KOMPONEN MESIN BENSIN

CYLINDER BLOCK

1. Konstruksi

Cylinder block merupakan inti dari pada mesin, yang terbuat dari besi tuang. Terakhir ada beberapa blok cylinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti diketahui bahwa bahan aluminium ringan dan dapat meradiasikan panas lebih baik daridibandingkan dengan besi tuang. Blok cylinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Cylinder block terdiri dart beberapa lubang tabung cylinder, yang di alamnya terdapat piston yang bergerak turun-naik. Cylinder-cylinder ditutup bagian atasnya oleh cylinder head yang sebelumnya dipasang gasket yang letaknya antara cylinder block dan cylinder head. Crankcase terpasang di bagian bawah cylinder block dan poros engkol dan oil pan termasuk dalam crankscase. Poros nok juga diletakkan dalam blok cylinder; hanya pada tipe OHV (Over Head Valve). Pada mesin yang modern poros nok berada di dalam cylinder head, Cylinder-cylinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperti stater, alternator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping cylinder block.

 

 

2. Cylinder

Tenaga panas (thermal energy) yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah ke dalam tenaga mekanik dengan adanya gerak naik-turun piston dalam tiap-tiap cylinder. Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan dengan tujuan untuk merubah tenaga panas menjadi energi mekanik seefisien mungkin yaitu :

1. Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat berlangsungnya kompresi.

2. Tahanan gesek antara piston dan cylinder harus sekecil mungkin.

Oleh sebab itu pembuatan cylinder diperlukan ketelitian yang cukup tinggi.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/block.jpg

CYLINDER HEAD

1. Konstruksi

Kepala cylinder (cylinder head) ditempatkan dibagian atas cylinder block. Pada bagian bawah cylinder head terdapat ruang bakar dan katup-katup. cylinder head harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya cylinder head dibuat dari besi tuang. Terakhir ini sudah banyak mesin yang cylinder head-nya dibuat dari paduan aluminium. Cylinder head yang terbuat dari paduan aluminium memiliki kemampuan pendingin lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada cylinder head juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang dari cylinder head untuk mendinginkan katup-katup dan busi.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/head1.jpg

2. Jenis Ruang Bakar

Bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanya penempatan dua buah katup dan busi. Ada beberapa macam atau jenis ruang bakar yang umum digunakan

1) Ruang Bakar Model Setengah Bulat

Ruang bakar model setengah bulat (Hemispherical Combustion Chamber)

ini mempunyai permukaan yang kecil dibanding dengan jenis ruang bakar lain yang sama kapasitasnya. Ini berarti panas yang hilang sedikit (efisiensi panasnya tinggi) dibanding dengan model lainnya. Disamping itu memungkinan efisiensi saat pemasukan dan pembuangan (intake dan exhaust) lebih tinggi. Ruang bakar model ini konstruksinya lebih sempurna, tapi penempatan mekanis katupnya menjadi lebih rumit.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/hemi.jpg

2) Ruang Bakar Model Baji

Ruang bakar model baji (wedge type combustion chamber) ini kehilangan panasnya juga kecil, konstruksi mekanisme katupnya lebih sederhana bila dibandingkan dengan ruang bakar model setengah bulat (hemispherical type).

http://www.mobil-ku.com/images/stories/baji.jpg

3) Ruang Bakar Model Bak Mandi

Ruang bakar model bak mandi (Bathtup type combustion chamber) konstruksinya sederhana, dan biaya produksinya lebih rendah. Hal ini disebabkan diameter katupnya lebih kecil, tetapi saat pengisapan (intake) atau pembuangan (exhaust) kurang sempurna dibanding dengan jenis ruang bakar model setengah bulat.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/bak%20mandi.jpg

4) Ruang Bakar Model Pent Roof

Ruang bakar model pent roof ini umumnya digunakan pada mesin yang mempunyai jumlah katup hisap atau katup buang lebih dari 2 dalam tiap-tiap cylinder, yang disusun sedemikian rupa antara katup dan poros noknya. Disebut model pent roof sebab membentuk segi empat, baik tegak atau mendatar. Bila dihubungkan ke titik pusat akan menyerupai atap suatu bangunan. Model ini selaincmemberikan efek semburan yang baik dan lebih cepat terbakar, juga penempatan businya di tengah-tengah ruang bakar.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/pentroof.jpg

CYLINDER HEAD GASKET

Cylinder head gasket letaknya antara cylinder block dan cylinder head, fungsinya adalah untuk mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan oli. Bahan cylinder head gasket harus tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat dari carbonclad sheet steel (gabungan carbon dengan lempengan baja) karbon itu sendiri melekat dengan graphite, dan keduanya berfungsi untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan antara cylinder block dan cylinder head, serta untuk menambah kemampuan melekat pada gasket.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/cyl%20gasket.jpg

BAK OLI (OIL PAN)

Bagian bawah dari pada cylinder block disebut crank case. Oil pan dibaut pada crank case dengan diberi paking seal atau gasket. Oil pan dibuat dari baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk menjaga agar permukaan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring. Selain itu juga dirancang sedemikian rupa agar oli mesin tidak akan berpindah (berubah posisi permukaannya) pada saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba dan menjamin bekerjanya pompa oli tidak akan kekurangan oli pada setiap saat. Penyumbat oli (drain plug) letaknya dibagian bawah oil pan dan fungsinya untuk mengeluarkan oli mesin bekas.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/oil%20pan.jpg

 

 

PISTON

1. Konstruksi

Piston bergerak turun naik di dalam cylinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama piston untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang piston (connecting rod). Piston terus-menerus menerima temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi dalam periode waktu yang lama. Pada umumnya piston dibuat dari paduan aluminium, selain lebih ringan, radiasi panasnya juga lebih baik dibandingkan dengan material lainnya. Nama bagian-bagian pada piston, seperti digambarkan di bawah ini.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/piston.jpg

2. Celah Piston (Celah Antara Piston Dengan Cylinder)

Pada saat piston menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan diameternya akan bertambah. Untuk mencegah hal ini, pada mesin harus ada semacam celah yaitu jarak yang disediakan untuk temperatur ruang lebih kurang 25°C antara piston dan cylinder. Jarak ini disebut celah piston (piston clearance). Celah piston bervariasi dan tergantung dari model mesinnya, umumnya antara 0,02-0,12 mm. Bentuk piston agak sedikit tirus, diameter bagian atasnya lebih kecil dibandingkan dengan diameter bagian bawahnya. Selain itu celah piston bagian atasnya lebih besar dan bagian bawahnya lebih kecil.

PENTING

Ukuran celah piston berbeda-beda tergantung dari jenis mesinnya. Gunakan buku pedoman reparasl untuk mengukur celah pistonnya.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/piston2.jpg

Celah piston penting sekali untuk memperbaiki fungsi mesin dan mendapatkan kemampuan mesin yang lebih baik. Bila celah terlalu kecil, maka akan tidak ada celah antara piston dan cylinder ketika piston panas, hal ini akan menyebabkan piston menekan dinding cylinder. Hal ini akan merusak mesin. Bila celah piston berlebihan, tekanan kompresi dan tekanan gas pembakarannya akan menjadi rendah, dan akan menurunkan kemampuan mesin.

 

 

 

3. Piston ring

Pegas piston (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada piston. Diameter luar ring piston sedikit lebih besar dibanding dengan piston itu sendiri. Ketika terpasang pada piston, karena pegas piston sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding cylinder. Pegas piston terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama. Umumnya dibuat dari baja tuang spesial yang tidak akan merusak dinding cylinder. Jumlah pegas piston bermacam-macam tergantung jenis mesin dan umumnya 3 sampai 4 pegas piston untuk setiap pistonnya.

Pegas piston mempunyai 3 peranan penting :

  1. Mencegah kebocoran campuran udara dan bensin dan gas pembakaran yang melalui celah antara piston dengan dinding cylinder ke dalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah usaha.
  2. Mencegah oil yang melumasi piston dan cylinder masuk ke ruang bakar.
  3. Memindahkan panas dari piston ke dinding cylinder untuk membantumendinginkan piston.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ring1.jpg

PENTING

Piston ring mempunyal tanda "1" atau "2". "1" dipasangkan pada bagian atas pegas (Top Ring) dan "2" terdapat pada ring kedua. Kedua pegas harus terpasang dengan permukaan tanda tersebut di bagian atas.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ring2.jpg

a). Ring Kompresi

Pegas kompresi (compression ring) berfungsi untuk mencegah kebocoran campuran udara dan bensin, dan gas pembakaran dari ruang bakar ke bak engkol selama langkah kompresi dan usaha. Jumlah pegas kompresi ini ada beberapa macam. Umumnya 2 pegas kompresi terpasang pada masing-masing piston. Pegas kompresi ini disebut "top compression ring" dan "second compression ring". Tepi bagian atas pegas kompresi agak runcing dan bersentuhan dengan dinding cylinder. Maksudnya adalah untuk menjamin agar dapat menutup hubungan antara pegas dan cylinder. Selain itu juga untuk mengikis oli mesin dari dinding cylinder secara efektif.

b). Pegas Pengontrol Oli (Oil Ring)

Pegas pengontrol diperlukan untuk membentuk lapisan oli (oil film) antara piston dan dinding cylinder. Selain itu juga untuk mengikis kelebihan oli untuk mencegah masuknya oli ke dalam ruang bakar. Pegas oli ini disebut pegas ketiga (third ring). Ada dua tipe pegas pengontrol oil, tipe integral dan tipe three piece yang sering digunakan.

Celah Ujung Pegas

Pegas piston akan mengembang bila dipanaskan, sama halnya dengan piston. Dengan alasan ini pegas piston dipotong pada satu tempat dan celahnya diposisikan sebelah kiri ketika terpasang di dalam cylinder. Celah ini disebut celah ujung pegas (ring end gap). Besarnya celah ini bermacam-macam tergantung pada jenis mesin, dan umumnya antara 0,2-0,5 mm pada temperatur ruangan.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ring3.jpg

PENTING

Celah ujung pegas yang berlebihan akan menurunkan tekanan kompresi, seballknya celah yang kecil dapat menyebabkan kerusakan pada mesin bila ujung pegas saling berhubungan akibat dari pemuaian, pegas menjadi melengkung dan merusak dinding cylinder.

4. Piston pin

http://www.mobil-ku.com/images/stories/pistonpin1.jpg

Piston pin menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada batang piston. Dan meneruskan tekanan pembakaran pada piston ke batang piston. Piston pin berlubang di dalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bushing (piston pin boss). Piston dan connecting rod dihubungkan secara khusus seperti diperlihatkan pada gambar.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/pistonpin2.jpg

Pada model Full floating, piston pin tidak terikat pada bushing piston atau connecting rod, sehingga dapat bergerak bebas. Pada kedua ujung pin ditahan oleh dua buah pegas pengunci (snap ring). Pada model semi-floating, piston pin dipasang dan dibaut pada connecting rod untuk mencegah lepas, atau bagian ujung yang kecil pada connecting rod terbagi dalam dua bagian dan piston pin di baut diantara keduanya. Pada model lainnya adalah tipe fixed, salah satu ujung pin dibautkan pada piston.

CONNECTING ROD

Batang piston (connecting rod) menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh piston ke poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang berhubungan dengan piston pin disebut small end. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Crank pin berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan di dalam big end. Metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikan dari lubang oli kebagian dalam piston untuk mendinginkan piston.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/conrod.jpg

PENTING

Connecting rod harus dipasangkan sesuai tanda. Bila salah pemasangan akan menutup lubang oil. Untuk mencegah hal Ini, tiap connecting rod terdapat tanda. Tanda ini bermacam-macarn tergantung pada tipe mesin dan harus teliti berdasarkan buku pedoman reparasi.

POROS ENGKOL (CRANK SHAFT)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/crankshaft.jpg

Tenaga (torque) yang digunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang piston dan dirubah menjadi gerak putaran pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari piston dan batang piston serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi. Konstruksi poros engkol seperti diperlihatkan di bawah ini. Crank journal ditopang oleh bantalan opros engkol (crankshaft bearing) pada crankcase dan poros engkol berputar pada journal. Masing-masing crank journal mempunyai crank arm, atau arm dan crank pin letaknya dibagian ujung armnya. Crank pin terpasang pada cran kshaft tidak satu garis (offset) dengan porosnya. Counter balance weight dipasangkan seperti pada gambar untuk menjamin keseimbangan putaran yang ditimbulkan selama mesin beroperasi. Poros engkol dilengkapi lubang oli untuk menyalurkan oli pelumasan pada crank journal, bantalan batang piston, piston pin dan lain-lain.

RODA PENERUS (Flywheel)

Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi yang diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Poros engkol menerima tenaga putar (rotational force) dari piston selama langkah usaha. Dan tenaga Itu akan hilang pada langkah-langkah lainnya seperti, inertia loss, dan kehilangan akibat gesekan. Roda penerus menyimpan, tenaga putar (inertia) selama proses langkah lainnya kecuali langkah usaha, oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus menerus. Hasilnya mesin dapat berputar dengan halus akibat getaran tenaga yang dihasilkan. Roda penerus dilengkapi dengan ring gear yang dipasangkan dibagian luar gunanya untuk persinggungan dengan gigi pinion dari motor starter. Pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis, sebagai pengganti flywheel digunakan torque converter.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/flywheel.jpg

CATATAN

"Inertia loss" berarti hilang tenaga, khususnya pada langkah kompresi yang terjadi pada saat piston menekan ke atas memampatkan campuran udara dan bahan bakar.

BANTALAN POROS ENGKOL

1. Uraian

Crankpin dan journal poros engkol menerima beban yang besar (dari tekanan gas pembakaran) dari piston dan berputar pada putaran tinggi. Oleh sebab itu digunakan bantalan-bantalan antara pin dan journal yang dilumasi dengan oli untuk mencegah keausan serta mengurangi gesekan.

2. Macam-macam bantalan

Poros engkol atau bagian-bagian lainnya yang berputar pada kecepatan tinggi dibawah beban besar menggunakan bantalan tipe sisipan (insert type bearing), tipe ini mempunyai daya tahan serta kemampuan mencegah keausan yang baik. Tipe bantalan sisipan ini terdiri dari lapisan baja (steel shell) dan lapisan metal di dalamnya. Bantalan ini berhubungan langsung dengan crankpin atau journal. Lapisan baja (steel shell) mempunyai bibir pengunci (locking lip) untuk mencegah agar bantalan tidak ikut berputar. Tipe bantalan sisipan ini ada beberapa macam. Masing-masing mempunyai lapisan metal yang berbeda. Umumnya bantalan model sisipan dibuat dari metal (logam) putih, kelmet metal atau aluminium.

PENTING

Tiap bantalan mempunyal tanda nomer bantalan diatasnya. Bila akan mengganti

bantalan, gunakan bantalan dengan nomer bantalan yang sama. Gunakan buku

pedoman reparasi untuk mengetahul nomer bantalan.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/bantalan.jpg

1) Logam Putih (white metal),

Logam putih (white metal) adalah lapisan baja yang dilapisi dengan timah (tin), timah hitam (lead), seng dan campuran lainnya. Bantalan tipe ini sering digunakan pada mesin dengan beban ringan.

2) Logam Kelmet

Logam Kelmet (Kelmet metal) adalah lapisan baja yang dilapisi dengan tembaga (copper) dan paduan timah hitam (lead alloy). Logam kelmet lebih keras dan daya tahannya lebih besar dibanding dengan logam putih. Umumnya logam Kelmet digunakan pada mesin yang bebannya besar dan pada kecepatan tinggi.

3) Logam Aluminium

Lapisan aluminium (aluminium metal) adalah lapisan baja yang mengandung aluminium dan campuran timah yang dilebur menjadi satu. Mempunyai daya tahan dan radiasi panas yang lebih baik dibandingkan dengan logam putih atau logam kelmet. Logam ini biasanya digunakan pada mesin bensin.

3. Celah Oil Bantalan

Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam antara fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan. Diperlukan adanya celah yang tepat antara bantalan dan poros engkol untuk membentuk lapisan oli (oil film). Celah ini disebut celah oil (oil clearance). Ukurannya bermacammacam tergantung pada jenis mesinnya, tetapi pada umumnya antara 0,02-0,06 mm.

 

 

MEKANISME KATUP

1. Konstruksi

Gambar di bawah adalah konstruksi mekanisme katup yang digunakan pada mesin bensin . Mesin 4 langkah mempunyai langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang, tetapi bekerjanya katup hanya dibutuhkan dalam 2 proses langkah yaitu langkah hisap dan langkah buang. Mekanisme katup ini dirancang sedemikian rupa sehingga sumbu nok (camshaft) berputar satu kali untuk menggerakan katup hisap dan katup buang setiap 2 kali berputarnya poros engkol. Pully timing crankshaft dipasang pada ujung poros engkol (crankshaft) dan pully timing camshaft dipasang pada ujung exhaust camshaft. Exhaust camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui timing belt. Intake camshaft digerakkan oleh gigi-gigi yang berkaitan pada intake dan exhaust camshaft. Jumlah gigi camshaft timing pulley dua kali lipat dari gigi crankshaft timing pulley yang mana sumbu nok hanya berputar satu kali untuk setiap dua kali putaran poros engkol.

2. Cara Kerja Katup

Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing belt, sedangkan intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda gigi. Bila sumbu nok (camshaft) berputar, nok akan menekan ke bawah valve lifter dan membuka katup. Bila sumbu nok terus berputar, maka katup akan menutup dengan adanya tekanan pegas. Setiap sumbu nok berputar satu kali, akan membuka dan menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/timingbelt1.jpg

1. Metode Menggerakkan Katup

Sumbu nok digerakkan oleh poros engkol dengan beberapa metode, termasuk timing gear, timing chain dan timing belt. Sebagian besar mesin bensin menggunakan camshaft yang digerakkan oleh belt dan ada beberapa camshaft yang digerakkan oleh rantai.

1) Model Timing Gear

http://www.mobil-ku.com/images/stories/timinggear.jpg

Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV (over head valve), yang letak sumbu noknya di dalam blok cylinder. Timing gear biasanya menimbulkan bunyi yang besar disbanding dengan rantai (timing chain), sehingga mesin bensin model penggerak katup ini menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman modern ini.

 

 

2) Model Timing Chain

http://www.mobil-ku.com/images/stories/timingchain.jpg

Model ini digunakan pada mesin OHC (over head camshaft) dan DOHC (dual overhead camshaft) sumbu noknya terletak di atas kepala cylinder. Sumbu nok digerakkan oleh rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai pengganti timing gear. Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oil. Tegangan rantai (chain tension) diatur oleh chain tensioner. Chain vibration (getaran rantai) dicegah oleh chain vibration damper. Sumbu nok yang digerakan oleh rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi dibanding dengan roda gigi (gear driven) dan jenis ini amat populer. 3) Model Timing Belt Sumbu nok (camshaft) digerakkan oleh sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing chain. Sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibanding dengan rantai (chain), juga tidak diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya, belt lebih ringan dibanding dengan model lainnya. Oleh karena itu model ini banyak digunakan pada mesin. Belt penggerak sumbu nok ini dibuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik dan hanya mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.

3) Model Timing Belt

http://www.mobil-ku.com/images/stories/timingbelt2.jpg

Sumbu nok (camshaft) digerakkan oleh sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing chain. Sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibanding dengan rantai (chain), juga tidak diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya, belt lebih ringan dibanding dengan model lainnya. Oleh karena itu model ini banyak digunakan pada mesin. Belt penggerak sumbu nok ini dibuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik dan hanya mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.

4) Camshaft

http://www.mobil-ku.com/images/stories/camshaft.jpg

Camshaft dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup buang, dan nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing (saat) yang ditentukan. Gigi penggerak distributor (distributor drive gear) dan nok penggerak pompa bensin (fuel pump drive cam) juga dihubungkan dengan sumbu nok. Sprocket dan sebuah puli yang menempel pada ujung sumbu digerakkan oleh poros engkol. Mesin-mesin DOHC lainnya juga mempunyai tambahan roda gigi untuk menggerakkan sumbu nok.

5) Pengangkat Katup

http://www.mobil-ku.com/images/stories/adjuster%20valve.jpg

Pengangkat katup (valve lifter) adalah komponen yang berbentuk cylinder pada mesin OHV, masing-masing dihubungkan dengan noknyang berhubungan dengan katup melalui batang penekan (push rod). Pengangkat katup bergerak turun dan naik pada pengantarnya yang terdapat di dalam blok cylinder saat sumbu nok berputar dan juga membuka dan menutup katup. Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel dengan tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja katup. Beberapa mesin modern ada yang bebas penyetelan celah yaitu dengan menggunakan pengangkat katup hidraulis dan dalam pengaturan celah katupnya dipertahankan pada 0 mm setiap saat. Ini dapat dicapai dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter (terdapat pada mesin tipe OHV) atau katup last adjuster (terdapat pada mesin tipe OHC).

 

 

 

 

 

 

6) Push rod

http://www.mobil-ku.com/images/stories/pushrod.jpg

Batang penekan (push rod) berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubungkan pada pengangkat katup (valve lifter) dan rocker arm pada mesin OHV. Batang katup ini meneruskan gerakan dari pengangkat katup ke rocker arm. 8. Rocker Arm dan Shaft

Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft. Bila rocker arm ditekan ke atas oleh batang penekan (push rod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup. Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidraulis tidak dilengkapi skrup dan mur penyetelan.

7) Rocker Arm dan Shaft

http://www.mobil-ku.com/images/stories/rockerarm.jpg

Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft. Bila rocker arm ditekan ke atas oleh batang penekan (push rod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup. Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidraulis tidak dilengkapi skrup dan mur penyetelan.





MESIN DIESEL

Pada mesin diesel udara di dalam cylinder dikompresikan sehingga tekanan dan temperaturnya menjadi tinggi. Kemudian bahan bakar disemprotkan ke dalam cylinder sehingga terjadi proses pembakaran. Sedangkan pada mesin bensin, campuran bahan bakar dan udara dikompresikan dan kemudian dibakar dengan loncatan bunga api listrik Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran, maka pada mesin diesel temperatur udara yang dikompresikan di dalam ruang bakar harus mencapai 500°C (932°F) atau lebih. Oleh karena itu, mesin diesel perbandingan kompresinya dibuat (15 – 23 : 1) lebih tinggi dari pada mesin bensin (7 – 12 :1) dan juga mesin diesel dibuat dengan konstruksi yang jauh lebih kuat dari pada mesin bensin. Dibandingkan dengan mesin bensin pada mesin diesel mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut :

KEUNTUNGAN

  1. Mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar. Hal ini berarti bahwa penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada mesin bensin.
  2. Mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric igniter. Hal ini berarti bahwa kemungkinan kesulitan lebih kecil dari pada mesin bensin.
  3. Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Hal ini berarti bahwa mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan dari pada mesin bensin (Hal inilah sebabnya mesin diesel digunakan pada kendaraan-kendaraan yang besar).

KERUGIAN

  1. Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali mesin bensin. Hal ini berarti bahwa suara dan getaran mesin diesel lebih besar.
  2. Tekanan pembakarannya yang lebih tinggi, maka mesin diesel harus dibuat dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, mesin diesel jauh lebih berat dari pada mesin bensin dan biaya pembuatannyapun menjadi lebih mahal.
  3. Mesin diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih cermat dibanding dengan mesin bensin.
  4. Mesin diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Oleh karena itu, mesin diesel memerlukan alat pemutar seperti motor stater dan baterai yang berkapasitas lebih besar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perbedaan Gasoline dan Diesel Engine

http://www.mobil-ku.com/images/stories/perbandingan.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROSES PEMBAKARAN

http://www.mobil-ku.com/images/stories/proses.jpg

A – B Tahap Igniton Delay (Persiapan Pembakaran)

B – C Tahap Flame Propagation (Penyebaran Api)

C – D Tahap Direct Combustion (Pembakaran Langsung)

D – E Tahap Final Combustion (Pembakaran Akhir)

Tahap Ignition Delay

1 Bahan bakar mulaidisemprotkan/ injection timing (titikA)

2 Udara dimampatkan di dalam cylinder sampai mendekati temperature ignition.

Catatan :

  1. Rangkaian pembakaran sangat dipengaruhi oleh tahap ini Tahap ini merupakan tahap Ignition.
  2. Tahap ignition delay adalah suatu tahap yang sangat singkat, yang secara normal merupakan kelipatan 1 / 1000 sampai 4 / 1000 detik.
  3. Jika tahap ignition delay ini menjadi panjang yang disebabkan oleh pengunaan bahan baker dengan cetane number yang rendah maupun injection timing yang terlalu maju maka engine akan knocking.

Tahap Flame Propagation

1 Gas campuran mencapai kadar campuran maksimum.

2 Pembakaran mulai terjadi, menyebar ke setiap bagian dan membakar seluruh campuran gas yang tertinggal secara bersamaan.

3 Temperatur dan tekanan di dalam engine meningkat dalam waktu yang sangat singkat.

4 Besar peningkatan temperatur dan tekanan dipengaruhi oleh jumlah dan atomisasi bahan baker yang disemprotkan dalam tahap ignition delay.

Tahap Direct Combustion

  1. Bahan bakar masih disemprotkan di dalam silinder meski telah melampaui titik C.
  2. Pembakaran dimulai di dalam silinder, tekanan dan temperature akan naik dengan perubahan yang sangat besar, dengan demikian ignition delay akan menjadi lebih singkat.

Tahap Final Combustion

  1. Bahan bakar tidak lagi disemprotkan ke dalam silinder.
  2. Semakin lama tahap pembakaran akhir, semakin tinggi temperature dan semakin rendah efisiensi thermalnya (Efisiensi thermal adalah ratio dari jumlah panas yang dirubah menjadi energi yang disuply oleh mesin).

Tipe Ruang Bakar Pada Mesin Diesel

Ruang bakar mesin diesel adalah merupakan bagian yang terpenting untuk menentukan kemampuan mesin diesel. Telah dikembangkan berbagai macam konfigurasi ruang bakar mesin diesel untuk menjamin bahan bakar yang disemprotkan ke dalamnya dapat mengurai, mengabut, dan bercampur rata dengan udara : Cara yang digunakan disini meliputi pembentukan saluran masuk pada kepala cylinder sedemikian rupa sehingga udara berputar di dalam cylinder, atau dengan jalan menambahkan ruang bakar bantu yang dapat mempercepat ekspansi gas pada tahap pembakaran awal untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. Tipe ruang bakar yang digunakan pada kendaraan-kendaraan adalah :

1. Tipe Direct Injection

http://www.mobil-ku.com/images/stories/direct.jpg

Keuntungan

a. Penampang permukaan ruang injeksi langsung yang kecil dapat mengurangi kerugian panas, sehingga menaikan temperatur udara yang dikompresikan dan menyempurnakan pembakaran. Pada tipe ini pemanasan awal tidak diperlukan untuk start dengan suhu udara sekitarnya normal. Efistensi panas yang tinggi disini juga dapat meningkatkan output dan menghemat penggunaan bahan bakar.

b. Struktur cylinder head lebih sederhana, jadi kemungkinan deformasi karena panas akan lebih kecil.

c. Karena kerugian panasnya kecil, maka perbandingan kompresinya dapat diturunkan.

Kerugian

a. Pompa injeksi harus mampu menghasilkan tekanan tinggi yang diperlukan untuk mengatomisasikan bahan bakar dengan memaksanya keluar melalui nozzle tipe berlubang banyak.

b. Kecepatan maksimumnya lebih rendah karena pusaran campuran bahan bakar lebih kecil dari pada tipe ruang bakar kamar depan (auxiliary combustion chamber).

c. Tekanan pembakaran yang tinggi menimbulkan suara yang lebih keras dan resiko diesel knocking lebih besar.

d. Mesin sangat peka terhadap kualitas bahan bakar, biasanya diperlukan bahan bakar yang bemutu tinggi.

2. Tipe Pre-Combustion Chamber

http://www.mobil-ku.com/images/stories/precombustion.jpg

Seperti terlihat pada gambar, bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan (precombustion-chamber). Sebagian akan terbakar ditempat dan sisa bahan bakar yang tidak terbakar ditekan melalui saluran kecil antara ruang bakar kamar depan dan ruang bakar utama dan selanjutnya terurai menjadi partikel yang halus dan terbakar habis di ruang bakar utama (main chamber).

Keuntungan

a. Pemakaian jenis bahan bakar lebih luas. Bahan bakar yang relatif kurang baik dapat digunakan dengan asap pembakaran yang tidak pekat.

b. Mudah pemeliharaannya karena tekanan injeksi bahan bakar relatif rendah dan mesin tidak begitu peka terhadap perubahan timing injeksi.

c. Karena disini digunakan throttle type nozzle, maka diesel knock dapat dikurangi dan kerja mesin lebih tenang.

Kerugian

a. Biaya pembuatan lebih tinggi karena bentuk`cylinder lebih rumit.

b. Diperlukan starter yang lebih besar. Starter mesin sulit oleh karena itu diperlukan glow plug.

c. Pemakaian bahan bakar relatif lebih boros.

3. Tipe Swirl Chamber

http://www.mobil-ku.com/images/stories/swirl.jpg

Seperti terlihat pada gambar di bawah, kamar pusar (swirl chamber) mempunyai bentuk spherical. Udara yang dikompresikan oleh piston memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang di injeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir keruang bakar utama (main combustion Chamber) melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran.

Keuntungan

a. Dapat dicapai kecepatan mesin yang tinggi karena turbulensi kompresinya tinggi.

b. Gangguan pada nozzle lebih kecil karena merggunakan pin type nozzles

c. Tingkat kecepatan mesin lebih luas dan operanya yang halus membuatnya banyak digunakan untuk mobil penumpang.

Kerugian

a. Konstruksi cylinder head dan cylinder block rumt

b. Efesiensi panas dan konsumsi bahan bakar lebih buruk dari pada sistem injeksi langsung.

c. Menggunakan busi pijar, tetapi ini kurang efektif untuk kamar pusar yang besar, karena mesin tidak mudah start.

d. Diesel knock akan lebih besar pada kecepatan rendah.






ENGINE ELECTRICAL

Engine Electrical pada kendaraan dibagi dalam 4 bagian yaitu :

  1. Ignition System (Sistem Pengapian), Yaitu sistem yang berguna untuk menaikkan tegangan listrik battery 12 V menjadi tegangan tinggi yang akan dipergunakan untuk membakar campuran bensin dan udara oleh percikan bunga api listrik pada busi.
  2. Starter System (Sistem Penggerak Mula)Yaitu Sistem yang digunakan untuk memutar mesin pertama kali dengan bantuan motor starter.
  3. Charging System (Sistem Pengisian), Yaitu sistem yang digunakan untuk melakukan pengisian listrik pada battery sehingga listrik dapat terus digunakan oleh sistem kelistrikan lainnya.
  4. Glow System, Yaitu system yang digunakan untuk pemanasan awal pada mesin diesel sehingga mesin mudah untuk dihidupkan.

1. IGNITION SYSTEM

Fungsi :

1. Menyediakan bunga api listrik yang baik untuk membakar campuran bensin & udara.

2. Memberikan / mengatur pengapian yang tepat.

Jenis Ignition System

1. Contact Point (Platina)

2. Semi transistor

3. CDI

4. Full Transistor (MPI/EFI)

KOMPONEN / BAGIAN IGNITION SYSTEM (KONVENTIONAL)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ignition%20sistem.jpg

  1. Battery, Menyediakan arus listrik tegangan rendah (12V) untuk Ignition coil.
  2. Ignition Coil, menaikkan tegangan yang diterima dari battery menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian.
  3. Distributor

http://www.mobil-ku.com/images/stories/distributor.jpg

    • Cam (Nok), membuka contact point (platina) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk masing-masing silinder.
    • Contact point (platina), memutuskan arus listrik yang mengalir :melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan (cara) induksi magnet listrik (electromagnetic induction).
    • Capasitor/Condenser, menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara contact point (platina) pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
    • Centrifugal Governor Advancer, memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
    • Vacuum Advancer, memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vakum intake manifold).
    • Rotor, membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
    • Distributor Cap, membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing silinder.
  1. Kabel Tegangan Tinggi (High Tension Cord), mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
  2. Busi, mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui electrodanya.

CARA KERJA

http://www.mobil-ku.com/images/stories/rangkaian%20ignition1.jpg

Pada saat kunci kontak ON (mesin tidak berputar & platina kondisi tertutup)

Arus listrik dari battery mengalir menuju terminal (+) ignition coil → kumparan primer → terminal (-) ignition coil → Contact point (platina) → ground. Dengan demikian terjadi induksi magnet di dalam igniton coil (tegangan mencapai 300 - 400 V).

http://www.mobil-ku.com/images/stories/rangkaian%20ignition2.jpg

Pada saat kunci kontak ON (mesin berputar)

Arus listrik yang mengalir di dalam ignition coil tiba-tiba terputus akibat platina dalam kondisi terbuka. Sehingga terjadi induksi bersama di dalam igniton coil yang menyebabkan tegangan listrik meningkat menjadi 10 – 20 KV. Arus listrik bertegangan tinggi kemudian mengalir dari ignition coil ke distributor yang selanjutnya di bagi ke setiap busi sesuai FO (Firing Order).

2. STARTER SYSTEM

Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan mesin. Dewasa ini hampir semua mobil menggunakan motor starter dimana motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang memutar ring gear pada flywheel, sehingga memutarkan poros engkol. Motor stater harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada battery. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah, motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR STARTER

http://www.mobil-ku.com/images/stories/konstruksi.jpg

1. Yoke & Pole Core

Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

2. Field Coil

Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat & besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkitkan medan magnet. Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core.

3. Armature & Shaft

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar.

4. Brush

Brush dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya starter memiliki empat buah brush (2 brush positif dan 2 brush negative).

 

 

6. Drive Lever

Drive Lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan denganroda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

7. Over running Clutch

Over Running clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Over Running clutch juga berfungsi membebaskan drive pinion agar motor tidak diputar balik oleh mesin.

8. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Magnetic Switch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

CARA KERJA MOTOR STARTER

http://www.mobil-ku.com/images/stories/rangkaian.jpg

   1. Pada saat Ignition Switch diputar ke posisi START

Apabila igniton switch diputar ke posisi START, maka arus battery mengalir melalui hold in coil → massa dan di lain pihak pull in coil → field coil → massa melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama. Seperti pada gambar diatas. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak ke arah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu, relatif kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch.

   2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mulai menutup main switch. Dengan demikian arus dari battery akan mengalir dari terminal B → M → field coil → armature dan dibagian lain arus tetap mengalir dari battery → S → hold in coil. Seperti pada gambar diatas, di terminal M ada arus, maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling starter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.

 

  3. Pada saat Ignition Switch dikembalikan ke posisi ON

Sesudah igniton switch diputar ke posisi ON, maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal S melainkan dari terminal M. Sehingga aliran arusnya akan menjadi Battery → terminal B → terminal M → Pull in coil → Hold in coil → massa. Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.

 

3. CHARGING SYSTEM (SISTEM PENGISIAN)

Fungsi battery pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik seperti sistem pengapian, sistem starter, lampu-lampu, penghapus kaca, dll. Namun demikian kapasitas battery sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian, battery harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen listrik. Untuk itu pada mobil diperlukan sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar battery selalu terisi penuh. Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk mengisi kembali battery dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin dihidupkan.

 

ALTERNATOR

Fungsi alternator untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolakbalik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kernudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode. Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang menyearahkan arus. Komponen tambahan lain adalah : brush yang mensuplai-arus listrik ke rotor untuk menghasilkan magnet, bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar halus dan sebuah kipas untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/alternator.jpg

Konstruksi alternator

  1. Pulley, berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
  2. Fan, berfungsi untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.
  3. Rotor, merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan magnet. Nail yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor. Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan kipas, sedangkan dibagian belakang terdapat slip ring.
  4. Stator, kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujungnya dijadikan satu. Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan bagian ini disebut titik netral (neutral point) atau biasa disebut terminal "N". Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase
  5. Rectifier (Diode), berfungsi menyearahkan arus bolak balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari battery ke alternator.
  6. Regulator, tegangan listrik dari alternator tidak selalu konstant hasilnya. Karena hasil listrik alternator tergantung daripada kecepatan putaran motor, makin cepat putarannya makin besar hasilnya demikian juga sebaliknya. Rotor berfungsi sebagai magnet. Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi atus listrik yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coil pun akan terpengaruh. Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik yang masuk ke rotor coil. Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap konstant (sama) menurut harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain dari pada itu regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik.

4. GLOW SYSTEM (SISTEM PEMANAS AWAL)

Glow system adalah suatu system yang digunakan untuk memanaskan ruang bakar dengan bantuan glow plug untuk memudahkan start pada waktu engine dingin yang dipakai pada mesin diesel.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/wiring%20glow.jpg

Glow Plug

Sebuah elemen pemanas listrik yang membantu menyalakan mesin diesel yang dingin. Elemen tersebut menjadi merah dan panas dan mampu memanasi ruang bakar untuk membantu membakar bahan bakar. Sheated-element type dan ceramic type keduanya dapat digunakan. Dengan sheated element seluruh protective metal tube yang berisi kumparan panas menjadi merah dan panas jika tegangan dihubungkan pada elemen tersebut. Semua glow plug dihubungkan secara parallel.







KELISTRIKAN BODI

Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan. Termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin. keamanan dan kenikmatan saat mengendarai. Juga termasuk jaringan kabel yang menghubungkan komponen-komponen listrik.

 

1. JARINGAN KABEL

Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke komponen-komponen, dan melindungi komponen-komponen sirkuit, dan sebagainya, kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen-komponen kelistrikan dari suatu kendaraan.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/wired.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/simbol%20kabel.jpg

2. SISTEM PENERANGAN

Sistem penerangan (lighting system) sangat diperlukan sekali untuk keselamatan pengendaraan dimalam hari. Sistem ini dibagi kedalam lampu penerangan luar dan lampu penerangan bagian dalam. Macam-macam lampu yang terdapat dibagian dalam dan dibagian luar dari sebuah kendaraan adalah sebagai berikut.

 

LAMPU BESAR

Sistem lampu besar merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan. Umumnya dilengkapi lampu jauh dan lampu dekat (highbeam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.

Tipe Lampu Besar

Ada 2 tipe lampu besar yang digunakan pada kendaraan

 

1) Lampu Besar Tipe Sealed-Beam, di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampu tidak terpisah, keseluruhannya terpasang menjadi satu seperti bola lampu, element dipasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

 

 

2) Lampu Besar Tipe Semisealed-Beam, perbedaan antara semisealed-beam dan sealed-beam ialah pada konstruksinya, dimana pada tipe semi sealed-beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah, sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya terputus atau terbakar. Lagi pula bila mengganti bola lampunya dapat langsung dan cepat.

Bola lampu besar semisealed-beam tersedia dalam tipe seperti berikut.

· Bola Lampu biasa dan

· Bola Lampu Quartz-halogen

PENTING

Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu akan lebih pendek bila oil atau gemuk menempel pada permukaannya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kaca (quartz). Untuk mencegah ini, peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jarl-jari menyentuh quartz.

LAMPU LAINNYA

FUNGSI

1) Lampu jarak dan lampu belakang, Lampu kecil untuk dalam kota ini untuk memberi

       isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lain, baik yang ada didepan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut lampu jarak (clearance light) dan untuk bagian belakang disebut lampu belakang (tail-light).

 

2) Lampu Rem,Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.

 

3) Lampu Tanda Belok (Turn Signal Light), Lampu tanda belok yang dipasang dibagian ujung kendaraan seperti pada fender depan untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan di sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk belok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 dan 120 kali setiap menitnya. Lampu Hazard (Hazard Warning Light) Lampu Hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam kendaraan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip serempak.

 

4) Lampu Plat Nomor, Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang (tail) menyala.

 

5) Lampu Mundur, Lampu mundur (backup light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untukmemberikan penerangan tambahan untuk melihat ke belakang kendaraan saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi di posisikan mundur dengan kunci kontak ON.

 

6) Lampu Instrumen Panel (Lampu Meter), Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrument panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panelakan menyala bila lampu belakang (tail) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol thermostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrument panel.

 

7) Lampu Ruangan, Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruang penumpang yangdirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (lampu interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang pada kendaraan penumpang untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya. Switchnya mempunyai tiga posisi ON, DOOR dan OFF. Untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. IN dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

 

FLASHER TANDA BELOK (LAMPU SEIN)

Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara Interval. Turn signal flasher bekerja pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi-transistor yang kompak, ringan, dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

 

FLASHER LAMPU HAZARD

Flasher lampu hazard adalah mirip dengan flasher lampu sein. Sebab ia juga menyebabkan lampu berkedip secara teratur. Dan biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.

 

SPEEDOMETER

Speedometer pada umumnya adalah mekanisme untuk pengontrolan kecepatan kendaraan dan odometer untuk mengontrol jarak tolal perjalanan yang telah ditempuh. Ada beberapa speedometer yang dilengkapi dengan sebuah trip meter yang dapat disetel kembali ke 0 oleh pengemudi. Ada beberapa prinsip kerja speedometer. Di bawah ini adalah speedometer magnet yang banyak digunakan pada kendaraan.

 

1. Speedometer magnet

Speedometer magnet menggunakan magnet untuk mengontrol kecepatan kendaraan pada putaran roda. Putaran dipindahkan ke speedometer magnet oleh roda gigi worm dari roda gigi differential dari transaxle [pada mesin depan, penggerak depan (FF)] atau dari output shaft transmisi pada mesin depan penggerak belakang (FR)]. Rotary magnet digerakkan oleh kabel speedometer (fiexjble cable). Speed cup dipasang pada shaft jarum penunjuk yang berputar dengan jarum penunjuknya. Saat rotary magnet berputar, sebuah pusaran medan magnet ditimbulkan untuk menjadikan ON pada speed cup untuk menggerakkan jarum penunjuk. Bila kecepatan bertambah, maka momen speed cup bertambah, dan kecepatan ditunjukkan oleh keseimbangan gaya pegas rambut. Bila kendaraan berhenti, maka pegas rambut menjaga jarum penunjuk pada posisi 0.

 

2. Odometer

Gigi khusus dilengkapi pada shaft speedometer yang menggerakkan integrating ring untuk menunjukkan odometer. Saat angka pertama membuat satu putaran dan perubahan diperlihatkan dari 9 ke 0, 2 gigi pada roda angka pertama memutar roda angka kedua oleh 2 gigi melalui pinion.

 

3. Trip Meter

Satu lagi adalah integrating meter yang sama dengan odometer. Jumlah digitnya lebih sedikit dan penunjukkan lebih mudah dengan menyetel ke-0 dengan menekantombol trip meter. Angka-angka pada seluruh roda akan kembali ke-0 bila tuas penyetel menekan cam yang berbentuk hati (heart-shaped cam) dari masing-masing roda trip meter setelah

roda dan pinion tidak terhubung.

 

4. Tachometer

Tachometer mengukur kecepatan putaran mesin dan menunjukkan putaran per menit. Tachometer tipe pulsa paling banyak digunakan.

 

 

 

5. Voltmeter

Voltmeter umumnya menunjukkan tegangan (voltage) pada terminal-terminal baterai dan membantu memeriksa tegangan pengisian (charging voltage) dan memperkirakan kapasitas pengisian baterai (charged battery's capacity). Penggerak voltmeter magnet umumnya paling banyak digunakan.

 

ALAT PENGUKUR (GAUGE)

Alat pengukur (gauge) terdiri dari sebuah sender dan sebuah receiver. Sender melakukan pengukuran dan receiver menunjukkan hasil pengukuran. Tipe alat pengukur (gauge) ditandai dengan kombinasi tipe receiver dan sender seperti berikut

Receiver - Sender

Bimetal - Bimetal

Bimetal - Resistance

Cross Coil – Resistance

 

1. Alat Pengukur Temperatur Air Pendingin

Pengukur temperatur air pendingin (coolant temperatre gauge) menunjukkan temperatur air pendingin di dalam jacket air pendingin mesin. Tipe bimetal resistance umumnya yang paling banyak digunakan.

 

2. Alat Pengukur Bahan Bakar

Alat pengukur bahan bakar (fuel gauge) ini menunjukokan banyaknya sisa bahan bakar di dalam tangki bahan bakar. Tipe pengukur ini sama dengan tipe pengukur temperatur air pendingin. Tipe bimetal-resistance dan tipe cross coil umumnya yang paling banyak digunakan.

 

3. Pengukur Tekanan Oil

Pengukur tekanan oil (oil pressure gauge) menunjukkan tekanan pelumasan di dalam mesin untuk memudahkan mendeteksi kekurangan dalam sistem pelumasan. Umumnya yang paling banyak digunakan adalah tipe bimetal-bimetal.

 

LAMPU-LAMPU PERINGATAN DAN PENGONTROLAN

Lampu-lampu peringatan dan pengontrolan (warning dan indicator light) menyala

untuk memberikan informasi kepada pengemudi bila jumlah yang ditetapkan

berlebihan atau ada yang kurang apabila perlengkapan listrik bekerja atau tidak

berfungsi.

1 Lampu peringatan tekanan oil (Oil pressure warning light)

Menunjukkan tekanan oli mesin yang rendah.

2 Lampu peringatan pada pengisian (Charge warning light)

Menunjukkan bahwa sistem pengisian (charging system) tidak berfungsi normal.

3 Pengontrol lampu jarak Jauh (High beam Indicator)

Menunjukkan bahwa lampu besar bekerja pada lampu jauh

4 Lampu peringatan bahan bakar (Fuel warning light)

Menunjukkan jumlah bahan bakar yang tersisa.

5 Lampu peringatan rem (Brake-warning light), menunjukkan rem parkir bekerja,

atau minyak remnya kurang.

6 Pengontrol pintu (Door Indicator)

Menunjukkan bahwa pintu-pintu tidak tertutup dengan rapat.

7 Pengontrol lampu sein dan hazard (Turn signal dan hazard warning light)

Menunjukkan bahwa sein (turn signal) atau lampu peringatan hazard keadaannya

kerja.

 

 

 

 

6. WIPER DAN WASHER

Wiper (penghapus kaca) adalah sangat penting dan erat hubungannya dengan segi keselamatan, karena untuk menjamin pandangan pengendara agar tetap tidak terhalang, karena dapat menyapu air hujan, salju, lumpur, oli, gemuk dan binatangbinatang kecil dari kaca. Biasanya menggunakan kombinasi dengan washer (air pembersih) untuk membersihkan kotoran dari kaca. Akhir-akhir ini wiper sering dipasang pada kaca belakang untuk meningkatkan jarak penglihatan di belakang kendaraan. Untuk lebih meningkatkan fungsi wiper selalu dilengkapi : sebagai contoh Posisi kerja wiper yang agak lambat (intermittent) dan posisi interlock dengan washer untuk mengulangi kerja wiper secara ctomatis dengan waktu yang singkat setelah cairan pembersih disemprotkan.

Wiper utama dan komponen washer lokasinya seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/wiper1.jpg

WIPER

Wiper terdiri dari motor wiper, tuas wiper (wiper link) untuk memindahkan tenaga gerak lengan' wiper (wiper arm) dan blade untuk menyapu.

 

1 Motor Wiper

Motor wiper ini adalah sebuah motor magnet dengan gigi reduksi. Dua cara yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet motor, tipe wound-rotor yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat elektro-magnet, dan tire ferrite magnet yang menggunakan ferrite magnet permanen. Akhir-akhir ini, ferrite magnet banyak digunakan dan telah dikembangkan karena lebih kompak, ringan, ekonomis serta menggunakan motor DC.

 

2. Tuas Wiper

Tuas wiper (wiper link) merubah gerak putar dari motor wiper menjadi gerak bolak-balik pada poros wiper. Dalam mekanisme gerakan tuas tipe paralel tandem, maka motor mulai memutarkan crank arm bila motor dihidupkan. Batang penghubung tarikdorong dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk membuat gerak penghapusan setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod lain yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah lingkaran secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara paralel.

 

 

 

3. Lengan Wiper (Wiper Arm)

Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft, sebuah pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade dan retainer untuk menahan keseluruhannya. Biasanya wiper dapat menghalangi jarak penglihatan saat berhenti. Concealed wipes dapat menyempurnakan kelemahan ini, dengan adanya tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin. Concealed wiper diklasifikasikan dalam 2 tipe

1 Tipe Semi-Concealed, Hanya lengan wiper yang disimpan (tertutup).

2 Tipe Fully-Concealed, Lengan wiper dan wiper blade dapat tersimpan.

 

4. Wiper Blade

Wiper blade terdiri dan sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca, suatu kombinasi dari leaf spring packing dan beberapa lever, dan clip untuk memasang blade pada bagian wiper arm (lengan wiper).

Ada beberapa cara untuk melekatkan blade pada arm.

Saat ini metode kancing sebelah tipe sekrup banyak digunakan, disebabkan tinggi keseluruhannya tidak berlebihan dan mudah memasang blade pada armnya. WASHER

Fungsinya washer untuk menyempumakan fungsi wiper blade dan mengurangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan binatang-binatang kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer tipe listrik umumnya paling banyak digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer, motor, selang dan nozzle.

  1. Tangki Washer, Bentuk tangki washer (washer tank) bervariasi tergantung pada posisi penempatan dan tempat yang tersedia.
  2. Motor Washer (Pompa), Motor washer menggerakkan pompa, mengeluarkan cairan pembersih dari tangki. Tipe wound-rotor dan ferrite magnet adalah yang tersedia. Tetapi dewasa ini tipe ferrite magnet yang banyak digunakan. Ada beberapa tipe pompa : tipe gigi (gear type), tipe squeeze dan tipe sentrifugal. Tipe sentrifugal lebih luas penggunaannya sebab memiliki daya tahan yang kuat untuk digunakan karena bagian-bagian yang bersentuhan kecil sekali. Pompa sentrifugal hanya mampu mengirim cairan washer untuk pembersih, tetapi tidak mampu menghisap cairan ke atas dari tangki, maka pompa dipasangkan dibagian bawah tangki.
  3. Nozzle, Nosel dibuat dari pipa tembaga, alumunium atau resin dengan satu atau dua lubang. Dewasa ini, hanya digunakan nosel resin dengan lubang penyetelan (adjusting orifice). Diameter lubang orifice 0,8 - 1,0 mm dan jumlahnya 1 - 2 buah. Jenis yang normal mempunyai bentuk pengeluaran dari masing-masing lubang tanpa penyebaran.
  4. Cairan washer (Pembersih), Cairan washer terdiri dari cairan anti beku (isopropy alcohol, ethylene glycol atau methanol) ditambah detergent dan zat anti karat (anti corrosive agent). Penggunaan cairan harus tidak merusak karet washer, atau cat.







 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SISTEM MPI/EFI (Electric Fuel Injection)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/konstruksi_mpi.jpg

Mesin dengan karburator konvensional, jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin diatur oleh karburator. Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah bahan bakar diatur (dikontrol) lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya ke cylinder melalui injektor. Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal (tepat) disesuaikan dengan jumlah dan temperature udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air pendingin, posisi katup throttle, pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe, dan kondisi penting lainnya. Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin. Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/proses_mpi.jpg

Sensor adalah: suatu komponen yang mendeteksi nilai-nilai fisik menjadi nilai listrik sehingga ECU menerima nilai tersebut sebagai data masukan.

ECU (Engine Control Unit) yaitu unit pengendali kerja mesin yang bekerja berdasarkan input dari sensor dan mengeluarkan sinyal output ke actuator

ACTUATOR adalah: suatu komponen yang bekerja berdasarkan sinyal yang di keluarkan oleh ECU

http://www.mobil-ku.com/images/stories/proses_mpi3.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/proses_mpi4.jpg

 

 

 

 

 

 

 

SISTEM KONTROL PADA MPI

http://www.mobil-ku.com/images/stories/sistem_control1.jpg

FUNGSI SENSOR :

Air Flow Sensor : menyensor jumlah udara yang masuk.

Intake Air Temperature Sensor : menyensor temperatur udara yang masuk.

Barometric Pressure Sensor : menyensor tekanan udara.

Coolant Temperature Sensor : menyensor temperature air pendingin.

Detonation Sensor : mendeteksi getaran yang terjadi di blok

Throttle Position Sensor : menyensor membukanya throttle valve.

Idle Position Sensor : menyensor kerja accel pedal kerja/tidak.

Top Dead Center Sensor : menyensor silinder no.1 dan no. 4 dalam keadaan top kompresi

Crank Angle Sensor : menyensor crank angle di setiap silider.

Variable Resistor : menyetel campuran idle secara manual.

Oksigen Sensor : Feedback control saat idling.

Vehicle Speed Sensor : menyensor kecepatan kendaraan.

AC Switch : menyensor kerja AC kompresor.

Vacuum Sensor (Pressure Sensor) : menerima perubahan tekanan pada intake manifold

Inhibitor Switch (AT) : sebagai pengaman pada saat engine start.

Power Steering Oil Pressure Switch : menyensor beban power steering.

Electric Load Switch : menyensor pemakaian beban listrik.

 

 

1. AIR FLOW SENSOR

Fungsi: Mengukur volume udara masuk dan di pasang di aliran (jalan) udara masuk. ECU menggunakan signal intake air dan signal engine speed untuk menghitung dan menentukan basic injector drive time.

jenis:

  1. Ultrasonic Wave Type
  2. Pressure Type
  3. Hot wire type
  4. μ-AFS ( Micro-Air flow sensor )

http://www.mobil-ku.com/images/stories/afs.jpg

CARA KERJA

 

1. Ultrasonic Type

http://www.mobil-ku.com/images/stories/carakerja_ultrasonic_type.jpg

 

KETERANGAN

  1. Amplifier berfungsi untuk membangkitkan gelombang ultrasonic dan di perkuat supaya bisa dikirimkan dari transmitter ke receiver.
  2. Transmitter berfungsi untuk mengirimkan gelombang ultrasonik
  3. Receiver berfungsi menerima gelombang ultrasonik
  4. Modulator berfungsi untuk merubah gelombang ultrasonic menjadi pulsa listrik (digital)
  5. Rectifier berfungsi membagi dan menyearahkan aliran udara yang masuk.
  6. VertecsGen. Column berfungsi untuk membuat pusaran udara yang masuk

 

 

 

 

 

2. Pressure Type

http://www.mobil-ku.com/images/stories/afs_pressure_type.jpg

3. Hot Wire Type

http://www.mobil-ku.com/images/stories/afs_hot_wire.jpghttp://www.mobil-ku.com/images/stories/afs_hot_wire2.jpg

4. μ-AFS (Micro Air Flow Sensor)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/micro_afs.jpg

 

 

 

 

 

 

2. INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR

Fungsi : mengukur temperature udara yang masuk dengan menggunakan thermistor.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/iats.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/iats2.jpg

 

3. BAROMETRIC PRESSURE SENSOR

Fungsi : mengukur tekanan udara (ketinggian suatu tempat) dengan menggunakan semikonduktor.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/barometrik_ps.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/barometrik_ps2.jpg

4. COOLANT TEMPERATURE SENSOR

Fungsi : mengukur temperature pendingin engine dengan menggunakan thermistor.

 

http://www.mobil-ku.com/images/stories/coolant_ts.jpg

 

5. DETONATION SENSOR

Fungsi : mendeteksi getaran pada cylinder block untuk mencegah terjadinya knocking dengan menggunakan piezoelectric

http://www.mobil-ku.com/images/stories/detonation_sensor.jpg

 

6. TDC DAN CRANK ANGLE SENSOR

Fungsi TDC (Top Death Center) Sensor : mendeteksi langkah kompresi tiap silinder.

Fungsi Crank Angle Sensor : mendeteksi sudut putaran tiap silinder.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/cas.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/posisi_cas.jpg

 

7. VARIABEL RESISTOR

Fungsi : mengatur idle mixture secara manual dengan merubah tegangan masuk ke ECU

http://www.mobil-ku.com/images/stories/variabel_resistor.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8. OXIGEN SENSOR

Fungsi : sebagai feedback control pada saat engine idle.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/oksigen_sensor.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/feedback_control.jpg

Feedback tidak bekerja pada saat :

  1. Pada saat start (cranking)
  2. Warm up (coolant <>o C)
  3. Acceleration & Deceleration
  4. High Load Operation
  5. Oksigen sensor rusak

9. VEHICLE SPEED SENSOR

Fungsi : mendeteksi kecepatan kendaraan dengan menggunakan reed switch.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/speed_sensor.jpg

 

 

 

 

 

 

 

10. AC SWITCH

Fungsi : untuk mengetahui bekerjanya AC system.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ac_switch.jpg

11. VACUUM SENSOR (PRESSURE SENSOR)

Fungsi : menerima perubahan tekanan pada intake manifold ke dalam bentuk tegangan.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/vacuum_sensor.jpg

12. INHIBITORS SWITCH

Fungsi : sebagai pengaman pada saat engine start.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/inhibitors_switch.jpg

13. POWER STEERING FLUIDE PRESURE SWITCH

Fungsi : menyensor beban power steering.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ps_switch.jpg

14. ELECTRIC LOAD SWITCH

Fungsi : menyensor pemakaian beban listrik.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/electriload_switch.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/fuel_injection_system.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ignition_system.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/idle_speed_control_system.jpg

http://www.mobil-ku.com/images/stories/emission_control_system.jpg









POWER TRAIN/DRIVE TRAIN (PEMINDAH DAYA)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/power_train.jpg

Pemindah daya (drive train) adalah sejumlah mekanisme yang memindahkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda dan kendaraan. Pemindah daya umumnya yang digunakan ada dua jenis. Mesin depan penggerak belakang (front-engine rear drive) yang disingkat FR dan jenis mesin depan penggerak depan (front engine front drive) atau FF. Disamping itu ada jenis lain yaitu mesin tengah penggerak belakang (midship-engine rear drive) disingkat MR, dan jenis penggerak empat roda (4WD) four wheel drive. Jenis 4WD dibagi menjadi, jenis part time 4WD dan jenis full time 4WD.

KOPLING

http://www.mobil-ku.com/images/stories/clucth_assy.jpg

Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, seperti diperlihatkan pada gambar, di bawah, fungsinya untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan roda gigi. Demikian juga kopling dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mula kendaraan dapat berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gig! Transmisi dapat lembut sesual dengan kondisi jalannya kendaraan.

Persyaratan Kopling

  1. Harus dapat menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut.
  2. Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga tanpa terjadi slip.
  3. Harus dapat membebaskan hubungan dari transmisi dengan sempurna dan cepat.

KONSTRUKSI CLUTCH

Kopling (clutch) terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada gambar di bawah. Tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda penerus (flywheel mesin oleh beberapa baut dan berputar bersama-sama dengan pelat kopling sesuai dengan kecepatan mesin.

CLUTCH COVER

http://www.mobil-ku.com/images/stories/clucth_cover.jpg

Selama tutup kopling (clutch Cover) terikat pada roda penerus (flywheel) mesin dan berputar bersama-sama dengan putaran mesin, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk menghasilkan putaran yang balance, selain itu juga harus mempunyai kemampuan memindahkan panas dari hubungan kopling. Tutup kopling dibagi menjadi dua tipe yaitu diaphragma dan coil. Dewasa ini tutup kopling tipe pegas diaphragma lebih banyak digunakan, tipe pegas coil ini banyak digunakan untuk kendaraan berat.

Tipe kopling pegas diaphragma (diaphragm spring) mempunyai keuntungan sebagai berikut :

  1. Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pedal kopling diusahakan sekecil mungkin.
  2. Pegas diaphragma menekan pelat penekan lebih merata dibandingkan dengan pegas coil.
  3. Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi tekanan pada pelat penekan. Selama sekeliling permukaannya rata, kopling tetap seimbang.
  4. Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas diaphragma bebas dari problema ini.
  5. Pegas diaphragma memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil, sehingga sirip-sirip pendingin dapat diletakkan pada plat penekan.
  6. Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit dari pada tipe pegas coil.

 

 

 

 

PELAT KOPLING (CLUTCH DISC)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/clutch_disc.jpg

Pelat kopling (clutch disc) diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga dengan lembut tanpa terjadi slip. Pelat kopling dibuat sedemikian rupa, agar pada saat tenaga harus dibebaskan, kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat. Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam bahan gesek (friction material) yang di keling disekeliling plat pada kedua permukaannya dan hub yang terletak dibagian tengahnya, yang menerima perkaitan dengan input shaft transmisi.

Hub diletakkan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak sedikit dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil atau karet). Bentuk ini bekerja untuk mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan.

 

BANTALAN PEMBEBAS (RELEASE BEARING)

Bantalan pembebas (release bearing) memudahkan garpu pembebas bergerak mundur dan maju sepanjang penopang bantalan depan transmisi, untuk menekan putaran pegas diapragma (atau lengan pembebas pada jenis pegas coil) dan membebaskan kopling.

 

ADA 2 MEKANISME CLUTCH CONTROL

1. CLUTCH CONTROL HIDRAULIS

http://www.mobil-ku.com/images/stories/clucth_control2.jpg

Konstruksi kopling hidraulis (hydraulic clutch) seperti pada gambar di bawah. Pada tipe kopling ini pergerakan pedal kopling dirubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling (clutch release fork) melalui silinder pembebas (release cylinder). pada kopling tipe ini pengemudi tidak terganggu oleh bunyi getaran mesin dan kopling mudah digerakkan.

Kelebihan :

- Ringan

- Respon pemutusan dan penghubungan cepat

- Penempatan clutch control mudah disesuaikan dengan kondisi

2. CLUTCH CONTROL CABLE

http://www.mobil-ku.com/images/stories/clucth_control1.jpg

Pada konstruksi ini, pergerakkan pedal kopling yang diinjak oleh pengemudi diteruskan ke kopling melalui kabel baja.

Kelebihan :

- Konstruksi sederhana

- Perawatan mudah

TRANSMISI MANUAL

http://www.mobil-ku.com/images/stories/transmission3.jpg

Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga bertambah sesuai dengan putaran mesin. Bagaimanapun juga kendaraan memerlukan momen yang besar untuk mulai berjaIan atau menempuh jalan yang tinggi seperti pada gambar di bawah.

Pada jalan yang mendaki, roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga kita harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubah momen. Putaran roda berkurang tetapi momen bertambah Tetapi momen yang besar tidak diperlukan selama kecepatan tinggi pada saat roda membutuhkan putaran yang cepat. Pada saat mobil menempuh jalan rata, momen mesin cukup untuk menggerakkan mobil. Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tersebut ke roda-roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke roda-roda.

1. KOMBINASI RODA GIGI (Gear Combination)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/torque.jpg

Bila dua roda gigi dikombinasi seperti pada gambar , arah putaran dari input shaft (A: sisi mesin & input shaft) akan berbalik arah pada output shaft (B : sisi output shaft & propeler shaft) B (Jumlah gigi dari roda gigi) Perbandingan roda gigi = A (Jumlah gigi dari roda gigi). Dalam transmisi ini dua pasang roda gigi dikombinasi untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft. Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

Perbandingan roda gigi = A x C

Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi idle E dipasang diantara roda gigi C dan D seperti gambar d bawah, untuk menggerakkan kendaraan ke arah mundur.

Perbandingan roda gigi .= B/A x E/C x D/E = B/A x D/C

http://www.mobil-ku.com/images/stories/kombinasi_gigi.jpg

GERAK MUNDUR

Roda gigi E disebut reverse idler gear dan digunakan untuk mundur dengan merubah arah putaran. Perbandingan roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda gigi idle.

PENTING

Roda gigi transmisl (transmission gear) disebut roda gigi ke 1, roda gigi ke 2, roda gigi ke 3 dan lain-lain. Roda gigi pertama (rendah) mempunyal perbandingan roda gigi yang besar. Roda gigi yang menghubungkan langsung mesin dengan propeller shaft tanpa reduksi disebut roda gigi ke 3 atau roda gigi ke 4 (tinggi), dan roda gigi yang mempunyal perbandingan roda gigi leblh kecil dari 1.0, kecepatan yang dihasllkan oleh propeller shaft leblh cepat darl pada mesin disebut roda gigi overdrive.

2. TRANSMISI UNTUK KENDARAAN FR (mesin depan penggerak belakang)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/fr_transmission.jpg

Bentuk.dan susunan dari transmisi bermacam-macam tergantung pada jenis kendaraannya. Pada umumnya transmisi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

  1. Clutch housing
  2. Transmission case
  3. Input shaft Counter shaft dan counter gear
  4. Output shaft dan gear
  5. Reverse gear
  6. Gear shift mechanism Extension housing

SHAFT DAN GEAR

Seperti diperlihatkan pada gambar transmisi disebelah kanan adalah saat poros (shaft) dan rods gigi (gear) dikeluarkan dari transmission case. Ujung depan input shaft ditahan oleh bearing pada ujung belakang poros engkol. Oleh karena itu poros engkol, input shaft dan output shaft tersusun segaris, pada jenis transmisi FIR. Umumnya tenaga kombinasi roda gigi dipindahkan dari input shaft ke poros gigi counter, dan roda gig! counter berkaitan tetap dengan roda gigi pasangannya pada output shaft.

 

 

 

 

 

 

3. TRANSMISI KENDARAAN FF (Mesin depan, pengerak depan)

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ff_transmission.jpg

Transmisi jenis FF yang digabung menjadi satu dengan differential biasa disebut transaxle. Transaxle mempunyai bagian-bagian utama sebagai berikut :

  1. Transaxle case
  2. Trasmission case
  3. Input shaft and gear
  4. Output shaft dan gear T
  5. Ransmission case cover
  6. Gear shift mechanism
  7. Differentian assembly

SHAFT DAN GEAR

Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama seperti transmisi tipe FR. Seperti terlihat pada gambar di bawah transmisi tipe FF tidak mempunyai poros roda gigi counter (counter, gear shaft) dan poros outputnya langsung menggerakkan differential. Tidak seperti halnya pada transmisi tape FR bagian ujung depan poros input tidak dhubungkan melalui bearing ke ujung belakang dad pada poros engkol.

PENTING

Transaxle dilumasl dengan oil roda gigi, oil roda gigi hypold, minyak transmisi

otomatis dan lain-lain, dan penggunaan pelumas yang baik harus disesuaikan

dengan jenis transmisi atau mekanisnya. Sebelum menambah atau menggantl oil/mlnyak

transmisi, Iihatlah pada pedoman reparasi atau pedoman pemilik.

 

 

 

 

 

 

 

TRANSMISI OTOMATIS

http://www.mobil-ku.com/images/stories/at_fr.jpg

Transmisi otomatis (A/T) adalah kopling dan transmisi yang bekerja secara otomatis dan terdiri dari 3 bagian utama :

1. Torque converter

2. Planetary gear unit

3. Hydraulic control unit

Transmisi otomatis pada kendaraan tipe FR dan tipe FF bentuk luarnya tidak sama tetapi pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama.

1. TORQUE CONVERTER

http://www.mobil-ku.com/images/stories/torque_conventer.jpg

Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis. Disamping itu juga berfungsi untuk memperbesar momen mesin. Seperti pada gambar di bawah. Torque converter terdiri dari pump impeller, turbine runner dan stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmision Fluid) dan momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.

Perpindahan Momen

Mesin (crankshaft) >>>> Impeller pump>>>> Turbin runner>>>Transmission

 

2. RODA GIGI PLANETARY

http://www.mobil-ku.com/images/stories/planetary_gear.jpg

Roda gigi planetary (planetary gear) menerima tenaga gerak dari turbin runner di dalam torque converter dan berfungsi sebagai pembantu transmisi. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, roda pigi planetary tardiri dari tiga roda gigi (ring gear, pinion gear dan sun gear) dan planetary carrier. Roda-roda gigi input, output dan stasionary dibuat untuk memindahkan dan membalikkan momen mesin. Umumnya dua pasang roda gigi planetary digunakan untuk tipe kendaraan dengan transmisi otomatis tiga kecepatan dan tiga pasang roda gigi planetary digunakan pada tipe kendaraan transmisi otomatis dengan empat kecepatan.

3. SISTEM PENGONTROL HIDRAULIS

http://www.mobil-ku.com/images/stories/valve_body.jpg

Sistem pengontrol hidraulis (hydraulic control system) direncanakan untuk memindahkan secara otomatis dan menghubungkan roda-roda gigi input, output dan stationary dari roda gigi planetary dan planetary carrier sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan (kecepatan kendaraan, membukanya throttle, beban dan lain-lain).

PENTING

Minyak transmisi otomatis (automatic transmission fluid) bermacam-macam dalam viskosltasnya dan koefisien geseknya. Hal ini sangat penting karena hanya produk tertentu yang digunakan pada setlap kendaraan. Penggunaan ATF yang salah tidak hanya dapat menurunkan tenaga, tapi juga dapat menyebabkan bunyl dan problem lainnya. Blia memeriksa jumlah minyak catat batas perubahan sesuai temperature minyak dan kondisi lainnya. Perlksa banyaknya minyak sesuai spesifikasi, (lihat buku pedoman reparasi).

 

 

PROPELER SHAFT

Propeller shaft (pada kendaraan FR dan kendaraan 4WD) memindahkan tenaga dari transmisi ke differential. Transmisi umumnya terpasang pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang (rear axle) disangga oleh suspensi, sejajar dengan roda belakang. Oleh sebab itu posisi differential terhadap transmisi selalu berubah-ubah pada saat kendaraan berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke differential dengan lembut tanpa dipengaruhi akibat adanya perubahan-perubahan tadi. Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara transmisi dan diferential. Pada umumnya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. Bandul pengimbang (balance weight) dipasang dibagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar. Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint. Tipe propeller shaft dua bagian dengan tiga joint kadang-kadang menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan bunyi.

 

UNIVERSAL JOINT

Fungsi universal joint ialah untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga dari transmisi ke differential. Universal joint ada dua tipe : universal joint tipe solid bearing cup yang dapat dibongkar dan universal joint tipe shell bearing cup yang tidak dapat dibongkar.

 

 

 

CHASSIS

Sistem chassis meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir.

1. SUSPENSI

http://www.mobil-ku.com/images/stories/suspensi01.jpg

Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent suspension). Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :

1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi penumpangnya..

2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.

3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.

 

2. KOMPONEN UTAMA

PEGAS

Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan.

Ada tiga tipe pegas, yaitu

1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/coilspring.jpg

2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/per_daun.jpg

3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/pegas_torsi.jpg

SHOCK ABSORBER

http://www.mobil-ku.com/images/stories/shock_absorber.jpg

Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.

 

 

 

 

 

 

Tipe Shock Absorber

Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.

1) Menurut Cara Kerjanya

1.       Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.

2.      Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.

2) Menurut Konstruksi

1.       Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).

2.      Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).

3) Menurut Media Kerjanya

1.       Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja.

2.      Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.

BALL JOINT

http://www.mobil-ku.com/images/stories/ball_joint.jpg

Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.

PENTING

Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug. Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.

STABILIZER BAR

http://www.mobil-ku.com/images/stories/stabilizer_bar.jpg

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau cross member melalui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadinya pengereman.

LATERAL CONTROL ROD

http://www.mobil-ku.com/images/stories/lateral_control_rod.jpg

Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.

BUMPER

http://www.mobil-ku.com/images/stories/bumper.jpg

Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.

 

3. OSKILASI BODY

PITCHING

Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah.

 

ROLLING

Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).

 

 

 

BOUNCHING

Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah.

 

YAWING

Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.

 

4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.

1. Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/rigid%20type.jpg

2. Independent suspension.

http://www.mobil-ku.com/images/stories/suspensi%20bebas.jpg

Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas (independen).

Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koii). Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau merubah kemiringan roda, hal ini akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan. Sebagai contoh suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut dan tipe double wishbone.

TIPE MACPHERSON STRUT

http://www.mobil-ku.com/images/stories/mcperson.jpg

Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage, shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut diikat dengan baut pada steering knuckle

TIPE MACPHERSON STRUT DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L

http://www.mobil-ku.com/images/stories/mcperson%20with%20l%20shape.jpg

Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada yang digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L in! diikat pada body pada dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball joint. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.

 

 

 

TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS KOIL

http://www.mobil-ku.com/images/stories/wishbone%20with%20spring.jpg

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut di atas, steering knuckle dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak diantara lower arm dan body atau frame.